Sabtu, 30 April 2011

Tentang seseorang IV / Bukan rahasia



hai kau yang disana..
sedang apa dirimu…
cerahkah harimu..
tenangkah batinmu..

aku  risau tentang kau
tentang cintaku padamu…

Janganlah kau jauhi aku karna rasaku padamu..
Kau balas tiap hembus angin yang kutiup padamu pun
Aku telah bahagia…
Jangan bikin aku merasa bersalah

Kalau kau ingin aku menjauh..
Itu yang aku belum mampu..
Tapi kujanjikan satu hal padamu..
Kan kutahan semua rasa yang menggebu
Biar takdir yg menjawab

Hai kau yang disitu..
dengarlah ucapanku
kupilih jalan abadi bersama denganmu..

persatuan dua insan siapa yang tahu..
karna semua telah tertulis dalam lauh mahfudz..

maafkan aku..
Tak kan lagi ku katakan kata manja merayu…
biarlah kusimpan dalam hatiku sahaja…
menjadi makanan hati dan penguat raga..

Hai kau yang di situ..
Aku tau kau mendengarku..
jawablah seruanku..
hilangkan gundahku
dan maafkanlah aku…
Karena aku sungguh mencintaimu

Kesepian

Ketika kata bertahta
Pada kesepian jiwa
Aku menjadikannya bunga
Menemaniku dalam gulita

Helai demi helai
Kupatrikan kata
Menjadi sebuah mimpi
Melewati kenangan hati

Tentang seseorang III / Hanya lewat kata

Akupun telah mengarahkan pendangan ke arah sisi yang lebih dalam. Tentang pribadiku tentang pribadinyayg  masih saja bermain rahasia terhadap diriku
Aku masih seperti sedia kala. Tiap saat aku kehilangan diriku di keramaian, aku akan menemukan kembali diriku dalam diam, sunyi, dan kesenyapan dalam membaca diri. Dan kapanpun aku tersesat dalam pemikiran, aku kembali bersama renungan panjang yang kurindukan.
Ilmulah yang masih mengisi konsentrasiku. Lebih mendominasi ketimbang aku memikirkan sosoknya. Ilmu yang nyaris membuatku bingung di buatnya. Karena itulah sesuatu yang terus kuusahkan untuk merasuk dalam pribadiku yang masih butuh dipupuk sedemikian rupa. Ilmulah yang kuharapkan selalu merasauk dalam jiwaku yang masih tersisa kehampaannya.
Aku mengisi waktu dengan kegembiraan dan keceriaan, meski terkadang di waktu lain tak jarang berganti dengan kegelisahan, kepedihan, kebingungan atau kesedihan.
Segalanya seringkali kutuangkan dalam kata. Sepertinya memang tak salah lagi, kata-kata telah menjadi bagian dari hidupku. Kata-kata menemaniku ketika suka dan dukaku. Aku selalu merangkainya sebagai salah satu pelipur laraku.
Karena aku tak begitu memudah memaknai kata-kata bersuara dari sosok sunyi yang selama ini masih tak lari dari diam. Karenanya, aku lebih suka memaknai kata-kata dalam tulisannya. Meski pada kenyataannya, aku sadar bahwa kata-kata tak selamanya mencerminkan hati seseorang. Tapi lewat kata-kata tanpa suara itulah, aku bisa mengenalnya. “Seseorang” yang selama ini berdialog dengan kata tak bersuara.
Dia yang dalam catatan harianku tak banyak kusebut, namun masih saja tersimpan dalam memoriku sebagai orang yang terdiam dalam ruang sunyiku. Berbicara tanpa suara, bercerita tanpa lisan berucap. Kata-katalah yang sejauh ini mendominasi pertemanan dalam diam.
Lewat kata aku mendengar jeritannya. Lewat kata aku melihat kemarahannya saat itu. Merasakan kekecewaanya terhadapku di kala itu. Lantas lewat kata-kata pula kujelaskan maksudku dan kujelaskan keadaanku.
Lewat kata aku mengenalnya. Lewat kata kucaba sepenggal catatan kehidupannya. Lewat kata aku mengenal keangkuhan yang lambat laun meleleh menjadi selembut kabut pagi.
Lewat kata, aku mengetahui keegoisan yang kini berubah menjadi kebijakan. Lewat kata, kudengar tangisnya, kudengar tawanya, kulihat senyumnya melalui mata hati.
Ya… Mata hati itulah yang lebih sering kugunakan untuk melihatnya. Karena mata kepalaku sebenarnya tiada kuasa menatapnya lebih lama.
Lewat mata hati aku lebih bisa menemukan kejujuran. Meski seringkali mata kepala berusaha membohongi.
Lewat kata, aku berucap dalam kebisuan, lewat orang lain aku mendengar tiap intonasi bahasanya, lewat do’a kusampaikan pesan tanpa hinggap di pendengaranya, lewat mata hati aku bisa melihatnya.
Jika tak ada kata,,, Mungkin aku tak kan mengenalnya sama sekali.

Tentang seseorang II / Diamnya ruang sunyi


Karena kata-katanya  bermakna…
Perumpamaan hatinya seolah mengingatkanku selaksa beji baja yang telah meleleh dan dengan lelehan yagn lembut itulah ia berhasil menyentuh hatiku.
Hatinya kini sangat lembut, membuatku tak ingin ada yang menggoreskan luka di hatinya.
Aku memang tak bisa mengukur seberapa indah kehadirannya. Namun bayang semunya pernah membentuk memenuhi aktifitasku. Aku terus berduo’a agar hatiku tetap dalam penjagaan-NYA. Karena DIA adalah satu-satunya penguasa hati yang mengatur hatiku.
Masih saja kudapati ia diam-diam menyela di lintasan angan yang antara jarak pemisah yang entah sudah terbentuk semenjak aku mengenalnya.
Emosi pribadi yagn dulu membakar hati, kini dipahamkan oleh rahasia yang terungkap dariku sendiri yang kemudian mengubur kepingan emosi telah lama ia semaikan.
Kidung rahasia yang entah bermakna seperti apa. Segala kata mengantarkan aku pada pencarian titik temu sebuah keceriaan dan kebahagiaannya juga kebahagiaanku sendiri pada kehidupan real masing-masing, meski air mata sudah banyak tumpah sebelumnya.
Yang telah lalu sudah sangat cukup menghadirkan kepedihan. Tapi kini berusaha kulupakan dari memori hati. Aku tidak ingin lagi menuangkan atau dituangkan pedih dan luka.
Kesejukan dengan hati basah yang berusaha kukondisikan. Aku masih berusaha temukan elemen yang menerobos dinding penghalang atau sekedar untuk melenyapkan kabisuan. Dengan tetap bertahta pada prinsip yang telah kutanam selama ini. Dan tetap menjaga hakikat sesunggunya atas semuanya ini.
Wallohu A’lam.

Tentang seseorang


Dialogku dengannya tetap tak pernah berubah dari kebisuan. Hanya diam dalam kata-kata tanpa suara. Tak pernah menjadi dialog murni. Di kedekatan, justru seolah sangat jauh terpandang. Entah saat ini kami mempersingkat jarak atau justru memperpanjang jarak yang selama ini masih memisah. Hingga lantas kami harus menerima apa yang Tuhan tanamkan dalam diri. Bersandar pada sesuatu yang kadang sangat manis namun terkadang sangat menyakitkan. Dan akupun selalu merindukan-Nya yang senantiasa menjadi sumber abadi atas segala hakikat.
Aku berusaha merubah batu-batu keras menjadi Kristal yang bercahaya dan kerasnya menjadi selembut tubuh-tubuh lilin.
Dialog kami membisu. Bagaimana dialog akan berlanjut? Aku pasrah pada jalan takdir yang telah tertuliskan.
Akupun yakin ia pasti memahami apa yang terucap dan apa yang tak bias terucap dariku.
Kata-kata adalah singgasana hatiku. Kata-kata adalah hati yang memanggil logika untuk bermain di tempat yang sama. Beradu argument dan cara pandang atau saling menguatkan.
Aku masih bersama sapaan-sapaan tertahan yang berdiri di atas seribu satu usaha untuk enyahkan  kegundahan hatiku karena ketidak mampuanku bersuara. Tapi aku masih tetap berusaha. Melihat apapun dari esensi atas segala misteri yang aneh ini.
Aku sengaja mempertebal dinding hati agar tak lemah, dengan masih beratapkan serta beralaskan kepeduliaan terhadapnya, juga berusaha untuk terus menghargainya.
Pilar-pilar pengorbanan menguasai diri dengan ketegaran yang masih bertahan di sini. Aku tetap mencoba bicara meski dengan dialog bisu yang ia pahami. Kulihat dia dalam jendela yang beda. Melihat gelagatnya dari pandangan yang berbeda pula.
Meski segala kerisauannya tak henti berbaris dalam suatu prosesi di tiap irama waktu ini.
Aku tak kuasa meloncat jauh dari hening ini, untuk kemudian memasuki suasana lain atau nuansa lain.
Karena faktanya aku masih harus di sini.menunggu hatimu

Kamis, 28 April 2011

Perempuanku


Mencintaimu kunikmati

aku apa adanya sekarang
bagaimana kamu saat ini
seperti apapun kamu
aku tetap mencintaimu

semua terjadi karena semua kunikmati
mencintaimu bagai merasakan keindahan di dunia
karena kunikmati mencintaimu

meski kau menyakitiku
meski kau tak menginginkanku
tapi ku tetap mencintaimu
apa adaanya dirimu
semuanya kunikmati

mungkinkah kau sia-sia kan orang yang mencintaimu
dengan penuh ketulusan dan keindahan dalam memberikan cinta
keinginanmu bukan keingiananku
tapi cintamu keinginanku
dan kunikmati mencintaimu

Sejati mencintaimu


aku mencintaimu
seperti aku mencintai diriku sendiri
sampai kapanpun aku akan mencintai
karena memang inilah cintaku padamu
aku ingin bersamamu
seperti aku ingin selalu bersama udara
sampai kapanpun aku terus bersamamu
karena memang aku perlu
aku menunggumu
seperti aku menunggu kematian
sampai kapanpun aku tunggu
karena pasti akan terjadi
kau permainkan aku
seperti kau permainkan hati yang lain
sampai kapanpun ku kan ikut bermain
karena aku tak main-main
kau tak pedulikanku
seperti kau tak pedulikan hati yang lain
sampai kapanpun ku memikirkanmu
karena kau memang ku pikirkan
kau sia-siakan orang sepertiku
seperti kau sia-siakan hidupmu
sampai kapanpun ku kan setia
karena aku ingin kau menjadi sejatiku

Pria tersiakan

manusia sepertiku
menikmati penantian
dengan sepenuh hati
meski kau belum juga membalasnya
namun ku kan tetap setia
meski tangis datangkn ragu
meski kecewa hadirkan tanya
meski sakit menusuk hati
aku akan terus setia menanti
terserah apa yang kau ingini dariku
namun aku akan mencoba terus setia
kau sia-siakan orang sepertiku?

Kamu beda lho

kau kenapa?
ada yang lain yang tak biasa ku rasakan
kau menjauh
seakan tak ingin bersamaku lagi
ada masalah denganku?
atau kau mendapat masalah karena bersamaku?
kau tak suka denganku?
atau ada yang tak suka kau denganku?
katakan padaku
apa yang kau inginkan?
katakan padaku
biar ku mengerti apa yang kau mau
jangan begitu
karena itu membuatku hancur
tolong kau pahami perasaanku


aku paksakan pulang  hanya untukmu
kulewati hujan agar bisa melewati malam bersamamu
kuyup tak mengapa
asal bisa menatapmu wajahmu 
namun semua hilang sia-sia karena terbakar sikapmu
ku harapkan ini
menjadi indah
di  sebelumnya 
tapi
ribuan pisau kekecewaan tusuk hatiku
sesak ku rasa
saat melihatmu seperti tak mengharapkanku 
aku teraniaya rasa ingin tahu kenapa kau begitu
aku tidur, terus memimpikanmu sampai esok pagi
karena dirimu terlalu sakiti hatiku

Lakukan semaumu...lalu berpikirlah


jangan pernah berpikir untuk mengasihaniku
jangan pernah bersihkan hatimu dari diriku
berpikirlah untuk bisa menghancurkan pikiranmu

aku saat ini berada dalam genggamanmu
kau bisa lakukan apapun padaku
sesuai keinginanmu
kapanpun kau mau

jangan tanyakan cinta dalam hatiku
semua yang ada di hatiku untukmu

berpikirlah sebagai orang bijak
bukan sebagai dermawan

lakukanlah apa yang kau kira benar
tapi jangan kau melakukan kesalahan besar

Sabarku

entah apa yang ku pikirkan tentangmu
aku tak pernah mengerti apa yang kau ingini dariku
jika kau ingin meninggalkanku
tinggalkan saja aku
jika kau ingin bersamaku
raihlah tanganku

kau tidak memberi penjelasan aku ini apa dalam hidupmu
ku tak mau kehilanganmu
tapi kau tak menggapai harapanku

saat ku tanyakan apa artiku bagimu
kau diam tak berbicara


aku diam, mencoba bersabar
tapi aku akan tersakiti hatiku sendiri
aku mencoba terus bersabar
mungkin nanti kau jawab semua nasarku

aku akan ikuti semua inginmu
semoga kau bisa menjaga perasaanku

terima kasih cinta
kau telah membuatku bingung
semoga kau terus menjaga perasaanku
karena perasaan ini perasaan yg akan terus tumbuh

Kamu baik-baik saja?

…malam ini aku tak bisa tertidur
padahal beratnya kantuk sudah menimpa kepalaku
tapi kalah oleh pikiranku tentangmu

apa yang terjadi padamu?
kemana canda tawamu?
tak terlihat seperti biasanya

apa semua salahku karena terlalu mencintaimu?
apa kau ingin hilang dalam hidupku
hingga kau tunjukkan ketidak-setujuan hatimu seperti itu
apakah karena sikapku yang selalu ingin mencintaimu?
apakah ada yang salah dalam diriku

kau berdiam
mencoba menutupi
seakan tak ada yang terjadi
kau tak percayai aku dan menyimpannya sendiri dalam hati
atau..

Itukah caramu,cara halus menolakku?
Selalu beralasan setiap aku mengajakmu
Untuk ketemu
semoga kau baik-baik saja ……….

Aku

aku bukan pria romantis
yang biasa kirimi bunga tuk ungkap cinta
aku juga bukan hits maker
yang piawai buat lagu tuk ungkap isi hati

aku pun bukan seorang pujangga
yang indah paramasastranya
meski serasa basi
aku hanya bisa buatkan puisi ini

aku hanya pemimpi hebat
aku hanya bisa menghayal tuk bisa memilikimu
aku hany amanusia biasa
yang andalkan rangkaian kata tuk buat kau percaya

aku bukan seorang Don Juan
yang bisa belikan zamrud tuk tunjukkan cintanya
aku hanya seorang fatalis
yang putus asa dan menyerah pada nasib

aku hanya indarus
yang kalah di atas ring sabung yang berhak kau miliki
hingga aku paralisis
pasrah terima keadaan apa yang kau lakukan

aku tak bisa membahagiakanmu seperti mereka
yang bisa memberikan apapun yang mereka punya
aku hanya bisa membahagiakanmu
dengan ketulusan, kesetiaan dan keindahan cinta

Cerita Rasa

ku coba ceritakan pada bunga
tentang apa yang hatiku rasa
tapi apakah bunga bisa mengerti
semua yang ku rasa di hati

ku coba ceritakan pada kupu-kupu
tentang isi hatiku yang pilu
tapi kupu-kupu tak mau mengerti
di terbang tuk menjauhi

ku coba curahkan pada matahari
tentang isi hatiku yang disakiti
tapi matahari tak bisa pahami
karena begitu sakitnya hati ini

ku coba bilang pada bintang-bintang
tentang semua yang aku kenang
tapi bintang-bintang terlalu jauh
mendengarkan aku mengeluh

sudah ku bilang ke semua
sudah ku bilang ke langit dan bintang

tapi hanya dirimu yang bisa pahami
tapi hanya dirimu yang bisa mengerti tentang semua yang aku rasa
hanya dirimu yang mau perdulisemua yang aku alam

Rabu, 27 April 2011

Kejujuran hamba..pengakuan hamba

tuan putri, maafkan hamba..
terserah tuan putri menganggap hamba seperti apa
yang pasti hamba menuliskan kejujuran
meski hamba tahu tuan putri sudah tahu tanpa kejujuran dari hamba
tapi hamba bilang ini sebuah pengakuan

ah, ribet....


begini tuan putri.

hamba akui semuanya yang tuan putri nilai dari hamba
keadaan hamba, hati hamba
tatapan hamba, sikap hamba
hamba malu pada ketidak-tahu-dirian hamba
mendamba seorang tuan putri
tapi hamba tak bisa bohongi hati sendiri
hati hamba memang tidak tahu diri

cinta kata indonesia

love kata inggris
amor kata spanyol
konyol kata tuan putri
memang hamba akui, hamba konyol

gila kata indonesia

crazy kata inggris
loco kata spanyol
bego kata hamba
memang hamba akui, hamba bego
tapi …
Kalau tidak gila bukan cinta

hamba tahu setiap manusia menginginkan pasangan yang sempurna

oleh karenanya mereka tentukan kriteria
begitu pula hamba
meski hamba sendiri bukan manusia sempurna

hamba memang sok romantis

sok puitis, sok sastrawan, sok pujangga
tapi yang tak tuan putri tahu, hamba seorang fatalis
yang hanya bisa menerima apapun yang diberikan oleh tuan putri

hamba tak punya teman bercerita

teman setia hamba hanya gitar, kertas, pensil dan komputer
yang mau mendengar hamba bercerita tentang isi hati
tapi hamba ceritakan pada mereka tentang kejujuran
tanpa kebohongan
tanpa kemunafikan
tanpa pembodohan
tuan putri, maafkan hamba
hamba takut baginda raja marah besar
tapi hamba lebih takut hati hamba luka besar

hamba sesungguhnya sangat menginginkan bisa duduk di singgasana kerajaan

di samping tuan putri
dan memberikan baginda raja penerus kerajaan
tapi hamba tak inginkan itu terjadi sekarang
karena hamba menghargai apa yang tuan putri prinsipkan
memfokuskan diri di dunia kepintaran

hamba mengerti, mungkin tuan putri terpaku membaca bukan puisi ini

tapi sesungguhnya ini memang puisi kontemporer
tanpa kesukaran bahasa tapi penuh kejujuran
jadi tuan putri jangan terpaku
lebih baik tuan putri resapi hingga mendalami
mungkin bisa menjadi referensi saat nanti tuan putri membutuhkan mimpi
dan ingin mewujudkan mimpi

maaf, sekali lagi maaf

hamba lancang
tapi hamba datang dengan kejujuran

Penantianku..ini Jawabanmu

apa yang akau lakukan padaku saat ini?
aku semakin tak mengerti apa yang kau ingini
kau siksa aku dengan permainan hatimu
kau adu hatiku dengan
tega perasaanmu

saat ini
aku menunggu dirimu
sampai kapanpun aku menunggu
berdiri tegar menantimu
mencoba setia dengan hati penuh luka

jika kau memang ingin memilihku
pilihlah aku
jika kau ingin memilihnya,
pilihlah dia

ini bukan adil
kau terlalu tega menguliti hatiku
karena hanya hatiku yang memiliki cinta sejati untukmu
tak sepertinya yang terus mencari penggantimu saat kau tak bersamanya

aku mencoba bersabar,
dan kau menguji kesabaranku
silakan kau uji

aku mencoba setia,
dan kau mengadu kesetiaanku
silakan kau adu

dan kau kan tahu siapa aku
meski kau tak memilihku, aku akan sabar
aku akan membuatmu terus kucintai.

terimakasih karena sudah mambuatku semakin sakit hati

Tentang referensi

……….. armada kalimat kecut kau sediakan untukku
kau cari referensi tuk patahkan asaku
apa aku hiperbola? terlalu dalam masuki hatimu
yang membuat jantungku berhenti mengalir

senyumu menukasiku
bayangmu menerorku
aku seperti zadah yang terbuang
hilang semua harapanku tuk hidup lebih baik

aku hiperkritis
aku pesimis
aku histeris
referensi yg ku baca dari
Seraut wajahmu
Seulas senyummu
Segelar tawamu
Sepapan katamu
 terlalu sadis

Cerita cinta


aku akan bercerita tentang cinta
cinta yang ada di hatiku

membuatku yang tegar jadi cengeng

tapi aku tak merubah  kucel jadi pesolek

aku siapkan diriku riap malam minggu untuk cinta

semprot farfum sampai setengah botol
pakai kemeja baru, celana baru, sepatu baru
sampai gaya rambut baru
tapi sayang tak ada cinta yang punya waktu buatku
bahkan yang sepertinya punya cinta untukku, menolakku

setiap malam minggu cinta menyiksaku

tertunduk lesu dalam kamar
dengan bau farfum yang luntur oleh air mata

ah, cinta benar-benar membuatku gila

aku tak berdaya
ah, cinta..
kau memang tega padaku
ah, cinta..
kau memang tak ada untukku
ah, cinta..
kau buat aku tak berdaya

Ada doa disetiap jengkal langkahmu


dariku untukmu pasti hidup dan matiku
ntuk menjagamu, menemanimu
dan menyayangimu sampai ujujng usiamu


ku sematkan namamu di dalam setiap doaku
ku minta kau diberi kebahagiaan
sampai kapan pun dengan apa pun dan bagaimana pun

ku pinta dirimu selalu dijaga
ditempatkan di antara manusia-manusia sempurna

aku harapkan dirimu
sungguh aku harapkan
aku inginkan cintamu
sungguh aku inginkan

karena kau semangat hidupku
memberi arti bagi hidupku
semoga kau mendapatkan apa yang kau inginkan dalam diriku

cinta suci, obat hati
kesetiaan sejati
dan hamba paling pengabdi

Hati bergetar

aku nyanyikan lagu  untukmu
hatiku bergetar mengikuti getaran dawai gitar
alunan nada mendayu-dayu melemaskan perasaanku

lagu cinta bukan semata tertuju untuk kunyanyikan
tapi ku rasakan

jangan tanyakan hatiku yang rapuh
rasakan hatimu yang siap mencengkeram nurani

air mataku bukan untuk lagu atau gelombang dawai
menetes untuk hatiku yang mencinta sesosok dirimu
sedu tak tercipta untuk dirimu
ia datang karena dirimu telah menyentuh hatiku
menghakimi tanpa mengadili
kau telah mencuri hati
dan aku terbuai melodi cintamu yang mendayu-dayu

Selasa, 26 April 2011

Semalam,lelaki (aku) berteman roh

…… kesunyian malam mencekam jiwa
lelaki muda diam terbuai kesendirian
berteman angin malam dan genit cahaya bintang
menatap langit hitam sepanjang malam

berbicara dalam hati menceritakan diri
tersenyum simpul menertawai hidupnya
air mata membasahi pipi menangisi hidupnya

dia ceritakan semuanya
dia biarkan dirinya ditertawai diri sendiri
dia katakan sejujurnya
dia biarkan dirinya ditertawai diri sendiri

hidup ini baginya tak pernah indah
bahagia baginya hanya ketika berbicara pada roh malam hari

Seisi hati *Just song

Bukannya aku tak peduli akan indahnya dirimu
Semakin dalam kuselami
Takkan pernah pudar sinarmu
Tak bisa ku ingkari lagi
Hanya engkau yang ada dihati
Jangan pernah kau ragu lagi
Saat ini kau telah dihati
Jangan lepas jangan pergi, saat ini kau tlah dihati
Jangan lepas jangan pergi, suatu saat kau kan mengerti
Tak perlu kukatakan padamu lagi
Tentang semua isi dihati
percaya padaku

Maaf aku,aku mencintaimu

Dengan segala kesibukan diri yang aku bina
Tapi mengapa bayangannya selalu menjelma
Setiap ku lihat wanita
Yang ada hanya paras ayunya
Setiap ku dengar merdunya suara
Ku rasa hanya bisikan halus dan tawa candanya
Tuhan
Salahkah aku yang tak bisa lepas dari mu Permata hati
Tuhan
Yang aku punya hanya janji setia
Dan..
kejujuran di hati
.Maafkan Aku Mess
Atas segala kelemahan jiwa
Maafkan aku yang berani mencintaimu Mess…

Senin, 25 April 2011

Rinduku terbawa hingga ke mimpiku



Tempat ini kian gelap. Apakah sudah malam? Ah, tidak. Hari belum malam. Tapi, mengapa hitam demikian padu di depan mataku? Aku terus berjalan. Berlari. Anehnya aku masih merasa tetap di tempat.
“mas , lupakanlah aku.” Tiba-tiba suara itu terdengar. Sayup, pelan sekali. Namun kupastikan aku bisa menerka siapa pemilik suara merdu itu.
Mes, memes kan? Wahai kekasih, di mana dirimu? Telah sekian lama aku menanti, telah sekian lama pula aku mencari. Kau tahu? Kerinduanku padamu telah menumpuk dalam gudang-gudang waktu. Belum sempat kukirim karena kau hilang begitu saja. mes, kembalilah. Aku begitu ingin mendekapmu.”
“Sadarlah, mas. itu tak akan mungkin terjadi. Kita tak mungkin bisa bersama lagi.”
“Tapi mengapa, mes? Mengapa? Apakah kau tak ingin kita kembali seperti dulu? Masih ingatkah, ketika matahari hampir terbenam, kita duduk di atas bebatuan. Menunggu kiriman gelombang dari laut, lalu kita membalasnya dengan sajak-sajak cinta. Menulisnya dengan kasih, dengan sayang. Tapi mengapa? Mengapa sekarang kau pergi? Kau pergi tanpa sepengetahuanku, mes. Kau tinggalkan aku sendirian di sini. “
“mas, sudahlah.  Jangan kau ungkit masa lalu. Lupakan saja. “
“Apa? Lupakan? Setelah hidup seluruhnya kuabadikan untuk menjagamu, nafasku hembuskan untuk tetap bisa menyebut namamu, pun kisah-kisah hanya bercerita bagaimana diriku bertambat di hatimu. Tidak, mes, aku tak bisa.”
“mas, apa kau tidak tahu, aku tak akan bisa lagi di sampingmu, menyambung kembali benang kenangan kita, menyulamnya jadi harapan, jadi impian yang kau katakan. Tidak, itu tak mungkin. “
“mes, lama sudah kita tak bersua. Namun rasa rindu masih saja bergelora. Dan seperti dulu, masih seperti dulu, aku menulis penantian dalam kekecewaan yang telah jadi kanvas, tempatku menulis gundah, melukis resah, tempat mendiskusikan segala keluh-kesah, memperdebatkan tentang sebuah pertanyaan, mengapa kita berpisah?”
“mas, cukup! Jangan kau lanjutkan.”
“mes, di mana kau? Tunjukkanlah wujudmu agar aku bisa melihatnya. Aku begitu ingin mendekapmu, mes. Aku begitu merinduimu. Kembalilah, mes, kembalilah!”
Aku terbangun. Rupanya hanya mimpi. Bajuku basah karena keringat. Mengapa memes tiba-tiba hadir di mimpiku? Ah, malam ini terasa begitu panjang.
Aku keluar dari kamar. Mencari whisky. Perlahan tapi pasti, kureguk minuman haram jadah itu. Aku menikmatinya. Senikmat seorang lelaki yang sedang bersenggama, melepaskan nafsu, mengadu birahi dalam dinginnya malam bersama seorang perempuan yang amat dikasihi
Sudah dua botol whisky kuhabiskan. Dalam keadaan setengah mabuk, aku berjalan tanpa tujuan. Badanku terhuyung-huyung. Aku tersungkur. Jatuh. Terlentang di atas lantai. Aku ingin bangun. Tapi tak bisa. Mataku berkunang-kunang. Samar-samar, aku melihat seorang perempuan. Ia berpakaian warna putih. Wajahnya cantik, memiliki sepasang sayap yang indah. Bak bidadari, senyumannya sangat menawan. Kugosok-gosokkan mataku, “memes?”
“Ya, mas. Aku memes.”
“mes, benarkah kau itu?” mes  mendekatlah, Aku ingin memegang wajahmu.”
Ku coba berdiri. Tak bisa. Kepalaku terasa berat. Aku terus menggapai-gapai selendang putih yang dikenakan memes di lehernya, pun tak bisa. “Sudahlah, mas. Saatnya kau menyadari …
“Tidak, mes. Aku mohon. Apakah tak ada lagi cinta untukku? “
“mas, jika kau tanyakan cinta, ya,  cinta tetap ada . Tapi itu tak bisa aku jadikan alasan untuk bisa kembali padamu.”
“mes aku rindu. Sentuhan sajakmu yang selalu membelai mimpi malamku. Senandung lagumu yang membuat sunyi cemburu pada penantian di hari-hariku, juga suaramu yang telah mengisi imaji hingga kehampaan tak pernah bisa bertandang di benakku. Tapi, mes, setelah kepergianmu, dan pencarianku pun tak berujung pertemuan, penantian tak menampakkan harapan, membuatku kehilangan memes. Aku kehilangan. Di laut kenangan kita, aku mati. Terkubur dalam cerita-cerita yang berujung pada perpisahan. Pahamilah mes, aku pun semakin rapuh bersama rumah rindu yang terus dihujani air mata.”
“mas, simpanlah semua cerita kita. Jadikan ia larik-larik puisi dan janganlah kau mati di dalamnya. Tetaplah jiwamu bergelora segelora puisi yang kau tulis tentang kita. Juga di laut, tempat kita berkirim doa dan harap pada Tuhan. Jangan kau lupakan itu. Tuhan telah memberikan kita kata, kata itu yang telah melahirkan huruf-huruf cinta, di dalamnya telah berhikayat perjalanan kembara kita yang berhasil merangkum rintang, luka, kecewa, air mata dan sengsara jadi kehidupan, dan akan jadi sejarah
“Tapi mes, aku ingin menjalaninya bersamamu.” Suaraku makin sayu. Mungkin akibat minuman alkohol tadi. Lalu antara sadar dan tidak, kulihat memes  mendekat. Ingin kugapai, tak sampai. Aku kewalahan.
“mas  percayalah. Aku selalu di sampingmu. Aku tak akan menikam kepiluan, keperihan, juga menusuk jantungmu dengan kelu hingga biru. Aku tak mau kegetiran menyuling cinta dan  jadi riwayat kesedihan diceruk impianmu yang berdarah. “
Dengan lamat-lamat, suara memes  menjauh. Semakin hilang. Meninggalkanku dalam sunyi. Sendiri.**

Minggu, 24 April 2011

Kata hatiku..i love you


Kasih ini sukar dijelaskan,
Dilihat tak nampak,
Hanya hati yang mampu melihatnya,
Merasa bagai ada yang menarik,
Dua hati jadi satu,
Bersilang menjadi satu ikatan,
Pautan janji seirama,
Mengukirkan sejuta warna kasih,
Bercorak cinta luhur,
Suci murni kurniaan Ilahi.

kata ini untuk mu,
Ku tulis atas kata hatiku,
Bersumberkan lukisan wajah,
Yang terpahat di dalam hati,
Bersama titisan-titisan bahagia,
Menari mendendangkan irama rindu,
Rinduku pada dirimu..

Karena nyanyian kehidupan adalah harapan

Berjanjilah padaku, kau akan merindukanku seharum hujan dalam puisi
Jarak kita, sayang, riak cinta membayang dalam doa dan kalam
Masih aku dzikirkan rindu ini, lirih ketika jiwa hampir berdebu dan membatu

Lihatlah kerling langit yang hening, derit kata melunta dalam cuaca
Kita mengecil dalam rahasia, usia menggigil dalam bahasa
Hidup adalah deru yang menyimpan seribu jalan menikung.
Di sanalah, kau dan aku, bersahutan tanpa sentuhan dan perjumpaan
Kita hanya hadir dalam gulir ingatan yang deras pada
napas hujan dan hempas bayangan.

Aku takut, keberanianku ditelan kabut semudah nyawa direnggut maut
Jauh tertinggal, lenguh sesal tersengal seperti temali ajal di leher kekal
Aku seperti telah kehilanganmu sebelum sempat menjumpaimu
Telah muram mimpi dalam kasidah sepi ketika wajah tengadah
menerjemahkan lelah dan kalah

Terpejamlah, terpejam seperti mata malam yang sunyi
Betapa mata hati memiliki berjuta pandang pada hakikat
Kerinduan adalah rekah keindahan, cinta adalah kekuatan
Maka Kita pun begitu dekat mempererat isyarat,
Jiwa pun meringkas batas-batas cemas dan kesedihan.
Nyanyimu mengkristalkan bunyi yang pejal dalam lengang sunyiku
Aku bangkit dari langit yang sempit, mendekap suaramu dalam temaram
“Harapan adalah nyanyian kehidupan,
sentuhan tangan-tangan Tuhan dalam kesunyian…”
Masih mengalir rindu ini, meski ringkih dalam tabir hati yang sendu dan sunyi

Berjanjilah padaku, kau akan menemaniku sehalus jingga dalam senja
Dan hati kita, sayang, serupa kata dan makna, tak henti mengurai arti dan pesan
Betapa ingin aku datang padamu dan menikahi wajah hatimu
Maka terpejamlah, terpejam seperti mata malam yang sunyi…

……….


Matah ati III


Apa kabar sayangku
Kau yang nun jauh di mata
Kau yang tak pernah aku lihat lagi
Senyum mu… Tawa mu dan aroma tubuh mu
Tak kan pernah hilang di hatiku
Takkan pernah kubiarkan cintaku untuk mu tenggelam
Hanya karna kau tak pernah mau bertemu denganku
Disini aku menunggu  takdir ini
Takkan ku biarkan kau pergi jauh dari ku
Takkan ku biarkan kau menghilang dari pandanganku

Jika ia

Jika ia sebuah cinta…..ia tidak cantik namun, sentiasa menarik.
Jika ia sebuah cinta…..ia tidak hanya berjanji, namun sentiasa coba memenangi.
Jika ia sebuah cinta…..ia mungkin tidak suci, namun sentiasa harmoni.
Jika ia sebuah cinta…..ia tidak hadir kerana permintaan, namun hadir kerana ketentuan.
Jika ia sebuah cinta…..ia tidak mendengar, namun sentiasa bergetar
Jika ia sebuah cinta…..ia tidak buta namun, sentiasa melihat dan merasa.
Jika ia sebuah cinta…..ia tidak menyiksa namun, sentiasa menguji.
Jika ia sebuah cinta…..ia tidak memaksa namun, sentiasa berusaha.

Matah ati II


Sepi
Hanya ada aku dan sebungkus angan berisi sederet tembakau kenangan
Satu demi satu, rindu dan sesal membakar rambut mereka Seakan sebuah dupa
Kepul asapnya adalah tarian hologram
Memproyeksikan bayang wajahmu hingga ke langit-langit kamarku
Apa akhir setiap kisah cinta seperti tembakau ini?
Bermetafora menjadi abu
Dan bangkainya terbengkalai pada pusara asbak berisi aksara tentang luka?

Matah ati I


Tak akan lagi aku sanggup
Mengepak sayap mengitari bumi
Menyibak kabut di pagi
Sungguh aku tak akan sanggup
Walau hanya memandang dunia
Sebab badan ini
Menanggung sakit tiada bertabib
Menanggung lara tiada pelipur
Dirangka sayapku yang patah
Melawan badai tadi siang
Sebab badan ini
Menanggung sakit tiada bertabib
Menanggung lara tiada pelipur
Dihati yang tersayat oleh rasa
Melawan benci diruang cinta
Sebab badan ini
Menanggung sakit tiada bertabib
Menanggung lara tiada pelipur
Dijantung yang tertusuk duri
Hingga aku tiada tersadar lagi
Bahwa hatiku telah mati

Kupersembahkan untai kata ini kepada mu yang mengajari aku tentang cinta
Yang mengajari akau tentang kebencian
Yang mengajariku tentang arti hidup

Luluh

jujur aku luluh olehmu
dan jujur aku lumpuh olehmu
tapi sampai saat ini engkau tak pernah menyadarinya
dan aku ternyata hanya bisa mengagumimu
 saat pertama aku jumpa denganmu
aku merasakan suatu hal yang berbeda
disaat aku menatap senyum indahmu
dan kulihat wajah anggunmu
hati ini tak sanggup lagi menahan sakit
aku hanya ingin engkau menjadi  bidadariku
yang kan selalu menjadi bunga dihidupku

Satu keindahan


Istana Kehidupan  Ku ciptakan
di atas ketidak sempurnaan
ku tulis dengan cinta, ku rangkai dengan kasih sayang
dan ku bingkai dengan ke tulusan hati tiada henti.
ku pijakkan langkahku di bumi yang tak bertepi
takkan pernah terhenti
meski dawai waktu kian menjepit.
Dan..
Hal terindah dalam kehidupan yang kuinginkan
Aku hanya ingin mencintaimu apa adanya

TerserahMU

Coba kupahami bait-bait kehampaan,..
di tengah tumpukan coretan-coretan tangan ini…
yang maknanya tak kumengerti yang menghadirkan ilusi dirimu tuk menemani kesibukanku…
meski kini kau tak kumiliki…
tak akan kuhindari jika ini ridho Illahi…
jangan anggap diriku berlari juga menghindari…
kuhanya inginkan kebahagiaan hakiki dari Yang Maha Suci…
sampai nanti kudapati,dan tak ada tempat tuk rapuh lagi….
Berbahagialah….jika kamu bahagia dengan yg lain

Hadapi dengan senyum


Hidup adalah keindahan tersendiri
Ia memberimu luka agar kau belajar untuk bertahan,
Ia memberimu duka agar kau belajar untuk tegar,
Ia memberimu cinta agar kau belajar untuk berani dan berkorban pada saatnya.
Bila hidup memberimu luka, kau hanya perlu tersenyum,tanda kau mampu bertahan atasnya
Bila hidup memberimu duka, kau hanya perlu tersenyum mungkin dengan sedikit tangis agar kau bisa melaluinya,
Ketika hidup memberimu cinta, kau hanya perlu tersenyum dan mengambil kesempatan atau mempersilahkannya
Tersenyumlah, tersenyum
dengan begitu kau bisa bahagia dalam hidup
Tersenyumlah, tersenyum
karna setiap kesulitan pasti ada kemudahan
Tersenyumlah, tersenyum
dengan begitu kau tahu ada kekuatan

Masih sepi


Selembut hembusan angin soreku
yang setia menemaniku
menemani rasa kesepianku
aku sepi…………….
aku sendiri…………..
dan aku sedih……….
bahkan aku tak akan pernah melihat setitik kesalahan dari kamu……….
walaupun itu kamu lakukan terhadapku…………
tak masalah bagiku………
begitu besarkah ku mencintaimu
sekarang……..
sekarang……..
Allah bahkan memisahkanku dengan hal yang paling aku cintai
mungkin sudah saatnya kesetian ku  sedang diuji
apa emang iya aku sedang diuji?
kalu iya sampai kapan
aku dan kamu bisa bertemu
yakin
yakin
aku yakin
sejauh apapun kamu
aku tetap menantimu
ku harap kembali sayang
aku mencintaimu

Tentang sepiku

Dalam kelam kesunyian
matahari bersinar terang
relung bintang menangis malam
dekat sudut-sudut gelap dunia
menahan hampa dalam kesendirian
sepi menghanyut mimpi
dan tujuan tak lagi impian
dari garis tangan yang berbeda
dengan kegelisahan dalam air mata
satu keputusan bodoh mengenang
dari mimpi buruk yang mencekam
sesali yang terjadi tiada arti


Sepi mu bukanlah sepiku…
sepiku karena kumerana ada sesuatu yg hilang
sepi ini bukan sesal akan sebuah keputusan
keputusan adalah suatu ketegasan
suara hati yang mendalam
relung-relung kebulatan tekad suatu penyelesaian
tak ada sesal tak ada kehampaan
inilah jalan sepiku
ku tak pernah sesali akan keadaanku
keadaan akan sepi ku
keadaan akan galau ku
keadaan akan rasa ku
kiniku sendiri hanya ada sepi
tak ada kebodohan dalam lubuk
hanya sebuah
kata tanggung jawab yg kian mendera keringat dingin bila terlintas.
…akankah YANG ADA HANYA KESEPIAN YANG ABADI?

Sabtu, 23 April 2011

Mahasiswi akuntansi I Love You II ( hahaha just..Joke )

Aku akan meng-CREDIT cintaku padamu,
bila kamu men-DEBIT untukku cintamu.
Aku akan mencatat TRANSAKSI asmara kita dalam sebuah JOURNAL,
dan mem-POSTING-nya ke dalam NERACA hatiku.

Aku akan menyesuaikan sebuah ACCOUNT cintamu berdasarkan DOUBLE ENTRY.
Dengan cara ini kamu akan tahu BALANCE CREDIT atau DEBIT serta AMOUNT dari cintaku padamu.
Kemesraan kita tercatat dalam WORKSHEET.
Kadang perlu kita lakukan ADJUSTING ENTRIES untuk menjaga cinta kita tetap kokoh.

TRIAL BALANCE memperlihatkan bahwa kita serius satu sama lain,
sebab TOTAL dari cinta kita ternyata satu dan sama.
Maka kita lakukan CLOSING ENTRIES saat kita setuju untuk menikah.
Kita sama-sama berjanji untuk tidak melakukan PRIVE dan WITHDRAW tanpa persetujuan masing-masing pihak.
Kita juga akan selalu SAVING seluruh MODAL.

PROFIT dan LOSS STATEMENT menyatakan apa yang telah terjadi kemudian,
mari bersama-sama kita lihat BALANCE SHEET kita,
apa saja ASSETS dan LIABILITIES kita.
Yaaaaa ampun….. ternyata sudah selusin anak kita. Ternyata juga bahwa saat kita membuat anak menggunakan gaya model STRAIGHT-TABLE dan bukan T-TABLE.

Walaupun AKTIVA kita sama dengan PASSIVA.
Habis lupa di-AUDIT sih…hahaha

I LUV U


Tentang kesungguhan

Ku pandanginya dari kejauhan mata
Mengagumi dengan separuh Raga
Walau sadar tak bisa ku gapainya
Tapi Cinta tak bisa menawar Rasa

Saat dia bersama sang belahan hati
Gemuruh di hati mengusik hari
Cemburu yang menggebu tak lagi bisa dikuasai

Tiap malam bayangnya mengusik mimpi
Hingga tiada malam yang bisa ku lalui
Dengan lelap tidur yang dulu ku alami

Walau mungkin aku tak di hatinya
Walau susah tuk jadi cintanya
Ku coba ungkapkan segala rasa
Segala Cinta…………………
Walau mungkin meninggalkan perih
Tapi kejujuran hati ini…………..
Semoga bisa menggugah hati…

Tanpa kata cinta

Ingin kuciptakan kata..
Yang tak menggunakan..
Kata" cinta, rembulan, dan malam..
Tak juga dengan embun, mentari, dan hening..
Agar kau mengerti..
Bahwa segala apapun kata - kata ku ini..
Tulus dan ikhlas untukmu..
Ingin pula kuciptakan kata"..
Yang tak menggunakan..
Kata" syang, mimpi, dan rindu..
Terlebih ku hanya milikmu
Agar kau tahu..
Betapa aku mencintaimu..
Dengan ikhlas..
Tanpa beban sedikitpun..



Rindu yang menggigit…merajam dinding hati

kuldesak
sepanjang jalan, basah
mendung yg menggantung,
dedaun pohon kuyup ditikam, hujan
dan ditemani kuldesak.

ribuan putaran hari
angin yang bengis, hujan yang gusar
mendung terkoyak, meneteskan luhnya
serenade perih di kepungan sepi
menelikung kata-kata
bumi menangis, tergenang airmata
dan aku di situ.
dan aku.
dan kuldesak.
dingin angin menyungkup pori,
menampar aku yg tak sadar,
terambing di galau berantah,
merambah roh dan raga
dan aku, kuldesak.


jemari hujan membelai, mata
airmata yg bersetubuh rinai,
menggigilkan hati.
aku rindu, aku rindu.
dan dicumbui kuldesak.