Senin, 27 Juni 2011

Hanya kata kata

pagi telah usai
siang datang membayang
menawarkan panas
sesekali debu berterbangan
tawa itu redup, sudah.
...berganti perih.
seperti sinetron yang berepisode
tawa ini enggan berkelanjutan
sepoi angin semakin menambah letih
apakah mimpi sudah saatnya berhenti?
ingin bertanya pada malam
adakah gembira itu menungguku
ataukah...
….

Hancur hati
bunga mawar indah hari gelap gulita melodi hati ,
jam dinding tak berdetik malam ini,
bintang-bintang tak nampak berkilau ,
bunga hati tak tumbuh seperti ini kilau jiwa,
...hancur hati bagaikan gugur bunga,
sakura ku ingin sama mu walaupun,
diterjang badai aku...
…..

malam ini beriring dingin yang sangat
dingin bukan hanya suasana ini
tapi hatiku juga
entah bagaimana kurasa, sakit ini..
sakit ini begitu merajam seluruh tubuhku
...malam ini bulan indah datang temani langit yang terang
entah, tak seindah malam-malam sebelumnya
engkau hilang saat pertama dekat
saat bulan ini sebulan yang lalu...
……..

ku terdiam sejenak saat memikirkanmu
ku terpaku saat ku tahu kau tak ada lagi untukku
tanpa ku sadari air mata ini menetes
berharap kau ada disisi
tapi ku tersadar dari mimpi bahwa kau telah pergi
...semua karna ku
karna kebodohanku
terlalu cepat bibir ini berkata
mengatakan apa yang sebenarnya bukan keinginan hati
semua sudah...
……….

apakah dia akan datang
menggemgam sepucuk bunga
dengan harum yang tertulis namaku
apakah hati akan datang
mencium setetes cinta
...dengan kasih kenangan untuk hatiku
lihatlah tatap mataku
dan rasakan yang tertulis dari sinarnya
lihatlah senandung hatiku
dan rasakan peluk cinta dari hangatnya
lihatlah belai cinta ku
yang basahi...
………

Aku disini selalu ada untukmu..setia menunggumu
Seperti dedaunan kering yg menunggu angin untuk menggugurkannya
Seperti matahari yg selalu hadir temani siangnya
Seperti senja dg jingga emasnya
Seperti waktu dg detik detiknya
...Seperti api pd panasnya
Juga hujan d setiap tetes gerimisnya
Tapi mengapa masih mencoba mencari bunga d ilalang yg tinggi?
Mungkinkah aku tlah tak lg berarti apa-apa dcerita birumu?
………

sang pagi...........
terima kasih kau masih ada
bawakan aku setiap keunikanmu
dinginmu.........
berisik makhluk2 kecilmu
...hangat cahaya sang mata
maafkan aku....
karena.......
kehampaan ini tetaplah ada
tak bisa sembunyikan darimu
tak maksudku untuk mengotori
nuansa keajaiban ini
tapi aku sedang sepi
pada sisi manusiaku ini
…….


Kini ku tahu makna cinta
Cinta bukanlah sekedar rasa
Cinta bukanlah sekedar tutur kata
Dan cinta, bukan sekedar pengorbanan raga

...Jika cinta sekedar rasa
Pasti hati kan tersiksa
Jika cinta sekedar ucapan
Manusia pasti dalam kebinasaan
Jika cinta sekedar pengorbanan
Tiada jiwa ini merasa aman

Cinta sejati adalah perasaan
Terungkap dengan ucapan
Tertuang dengan pengorbanan
……….

rasa ini telah terlalu lama ada di hatiku
kini aku tak sanggup lagi untuk menyimpannya ..
aku terlalu sering terluka olehmu
dan mungkin kau tak akan pernah menyadarinya ..
aku disini selalu sendiri menunggumu
...tapi kau malah asik dg duniamu
dg seorang kekasih yg begitu kamu cintai
dan itu membuat aku sangat cemburu ..
saat itu...
…..

~ SECELAH TITIK ~
Sunyi hati yg menuju kebahagiaan, telah menemukan SECELAH TITIK yg terang terpancar dr raut wajahmu..
Tapi apakah SECELAH TITIK itu dapat membawaku kedunia indah & penuh warna warni dari hatinya??..
SECELAH TITIK telah menjadi pusat dimana aku menemukan suatu kebahagiaan dr hatimu..
SEC...ELAH TITIK tak dapat menarik perhatianmu & perhatianku dlm sebuah cinta yg tulus dr hatimu...
………

Aku terlunta lunta mencari dirinmus
Aku bingung tak tau arah
Aku buta entah mau kemana
Angin…
Tuntunlah aku kembali padanya
...Menyusuri hari hari indah dalam hatinya
Tak ada yang lebih manis
Semanis saat kau buat ku menangis
Tak ada yang lebih indah
Seindah saat kau buat aku marah
Semoga aku tak menyesal...
…….

Menjalani hidup dengan seadanya
Meraih mimpi dan cita-cita
Demi bahagia slamanya
Demi bersama Sang Cinta
Sayap-sayap patah sempat bersama mu
... Tapi akan ku hilangkan itu
Aku tak mau kau merajuk
Masih ada aku,teman mu
Tak pandai hati ini merayu bersama ilalang
Tapi biarkan saja, karna mimpi tak kan hilang
………

mengapa semua ini begitu sulit untuk ku
jalani.?mengapa jalan hidupku harus seperti
ini.?mengapa semua yang ku rasa tak ada kata
bahagia.!
senyum bibirpun seakan tak pernah ada
...dihari-hariku.!
haruskah ku berpaling dari semua ini.?
meninggalkan hari2 sendiriku disini.?
hari yang membuatku
terpuruk....tertekan..,!
…..
 

Minggu, 19 Juni 2011

Kata

Aku tak pernah mengerti akan diam mu
Aku tak pernah mengerti akan dunia mu

Aku terpaku
Duduk termenung
Berkata tak dapat ku kata

Lisan tanya menyelimutin nuansa bingung ku
Aneh, Jika ini harus ku terjemahkan dengan dangkal penglihatan

Galau,sesak..gejolak

Ketika Hati seakan terpaku,
pilu menjadi satu,
sendu menjadi lagu,
pasti menjadi ragu,
Udara menjadi beku,
tangis menjadi merdu,
hidup menjadi kaku,
matipun serasa tak mampu..
Kuatkan ak tetap dijalanMu..
Detak kencang dikalbu,
menoreh kelam dijalanku..
Khayalku berkawan dengan semu,
menutup langkah yg brseteru..
Duniaku dunia bisu,
tanpa tawa hanya sendu..
Hitam dan berliku, terpaku, kaku, dan hampir layu..
Hela nafas tak lagi merdeka..
Kala hidup mulai terperdaya..
Duniawi menawarkan fatamorgana..
Membuat jiwa perih ingin meronta..
Relung hati berucap tanya,
terjal menawarkan nestapa.
Seperti tak ada sebidang ruang kosongpun..,
hanya hampa..
Dan haruskah binasa…???

Pemimpi

sejumput rencana di awal sunyi
sepenggal kisah usir gelisah
teng…..teng…..teng……
arloji dinding membencah hening
terpaku ………
cahya rembulan memutih
menembus satu satunya genting kaca
membelah pekat lorong rindu ku
ramai pejantan menyambut fajar
bangunkan para pemimpi
malas dalam tidur
melagukan dengkur tiada merdu
berselimut ragu setebal angan
aroma pagi
beri isyarat
membangun kisah bertajuk damai
menelurkan sebutir bingkai kemenangan
mengawali kisah pemimpi payah

Lihatlah


buat apa lagi aku berlama-lama disini
kalau manisnya kina kudapati
buat apa aku tutup-tutupi
jika hati berontak pura mati
aku tidak pantas menangis
namun mata menahan cembung
berteriakpun lengking membahana
tak akan ada camar perduli
menangispun tersendu mengalir racau
tak akan tenggelam aku di genang madu
lihatlah…!
apa yang kini ku dapati
lembaran kosong robek dan layu
buat apa aku bungkus kecewa dengan senyum?
buat apa lentera ku nyalakan di bawah terik?
kau…
disana mungkin melihat ku
jauh lebih panas di banding bara
jauh lebih hancur dibanding abu
jauh lebih kuat dibanding ikan di cadas kering
jika kau ingin tahu …
mendongaklah kepada bintang
dia bersinar tidaklah terang
dia indah tapi tidak menari
dan tidak berkicau walau di tutup kabut
memaku sampai malam menjemputnya kembali

Tentang 19Juni " Menunggu" II

Angin bertiup berdesir temani gusar malam ku
Temaram disana bubuhi diam mu
Aku yang merana
Balai-balai senyap menjadi altar kumuhnya nurani
Terpagut mengunci kedua lengan ku dalam gerutu
Saat kedua mata ku cembung mengenang mu kian waktu
Saat terkulai tubuh ini mendermakan kapasrahan yang lengang
Suri-duri-cemburu bertabur di peraduan ku yang dingin
Lentera-lentera yang menyala sesekali berkedip sisipkan risau
Sebuah perumpamaan yang membuat aku nyaris kalah
Dimana kini kau berada?
Tak inginkah kau datang dan bercengkerama?
Dan memandikan tubuh ku dengan seuntai bunga wangi
Lalu kau siramkan damai dalam peluk mu
Dan kau bisikkan sebaris kata yang membuat aku lebih muda
Menunggu,aku masih menunggu sampai tiba waktu
Mess tahukah aku di sini kian menunggu
Sampai kau datang dan jemput impian ku

Tentang 19 Juni " Menunggu'


Ku tunggu kau sampai matahari mati
Ku tunggu kau hingga senja di tepi
Relung hati menunggu
Jiwa menunggu
Kata menunggu
Aku menunggu…
Secercah angan, terbang dan hilang
Dalam kelam dan sunyi deburan suara hati
Menunggu dalam sepi
Menunggu sendiri
Menunggu sampai mati
Cinta yang sunyi
Yang tak pasti
Yang tak bertepi
Ku tunggu kau hingga sukmaku padam
Ku tunggu kau hingga amarahku redam
Ku tunggu kau hingga semua kelam
Walau gontai,
Angin terus berhembus membunuh tubuh yang lunglai
Bagai menerkam bayangan
Semu dan tak pasti
Ku tetap menunggu…
Hingga habis kata…
Ku tunggu kau,
Menunggu…..

Senin, 13 Juni 2011

Tanpa judul


Saat cinta menyentuh kalbu
Gelapnya malam tiada bisa hentikan perjalanan
Saat keramaian membujuk jiwa
Hanya pujaan hati yang bersemayam…
Jauh sebelum kesepian melanda jiwa

Senyum


Senyummu bulan sabit.
Senyum lambang cinta ketulusan.
Sentuhan lembut kerinduan.
Walau jasad yang terpisah
akan tetap terkenang memeluk jiwa.
Hari-harimu dirindukan hati kekasihmu.
Mengingat hanyut pada senyummu.

Senyummu bulan sabit.
Tentu terbentuk dari hati lembut
hati baktimu, hati cintamu.
Senyummu lukisan hati yang terdalam.
Kau lukis cinta ketulusan
dalam senyum bulan sabit bibirmu.

Minggu, 12 Juni 2011

Aku mencintaimu

aku adalah seorang yang mencintai dirimu

mencintai dirimu, kau tau

dirimu terlalu diam,seakan acuh

tapi aku suka,,,suka diantara lembayung senja!

kata yang bingung aku ucapkan buat seorang bidadari

bidadari yang banyak orang nanti

tuhan berikan aku 1 kesempatan untuk berkata-kata

berkata-kata dengan cinta,antara dua hati yang berbeda

aku berharap dirimu menjadi bagian yamg aku pinta

menjadi bagian dari hidupku yang senja

Sebatas mimpi

ini adalah perasaan yang terindah

dengan rembulan yang tak pernah nampak

dimata hatiku.....!!!!!

mungkin hanya sebatas mimpi mengharapkanmu.

dengan mimpi itu,aku meraskan ssutu yang terindah

aku tau itu jauh untuk terjadi

Tuhan tunjukan diriku menuju jalan mimpi itu

dengan tak pantas aku bersnding di sisinya

tapi aku tau,kalo ketakpantasanku itu

diriku bisa lebih menghargai keindahan

akan segalanya yang kau berikan untukku!


Tanpa Judul


Begitu indah,sampai tatapan ini tak mampu brhenti memandang!
Tapi mata ini beracampur air mata yg selalu terurai menutupi pandanganku.
aku bahagia,dengan membawa cintaku yg masih tersiasa..

Wanita impian

isi hati ini selalu sunyi
tanpa seorangpun yang menemani
jiwa ini selalu gelisah
seakan kuterima semua ini dengan pasrah

dirimu yang selalu aku puja
tak pernah tau apa yang aku rasa
cinta ini begitu hampa
karena cintaku tak pernah kau terima

aku ingin dirimu tau
rasa cinta yang begitu menggebu
walau hanya setetes air mata
hati ini begitu bahagia.

Senin, 06 Juni 2011

Surat untuk Memes

Apa kabar mess..?
lama tidak bersua..
bukan tiada ingatan..
..bahkan selalu saja
menyebut dan mengenang
yang jauh di sudut hati

Kamu sehat mess..?
lama tidak bertanya kabar..
bukan tak sudi tapi menjaga
kadang aku pikir kamu tak suka
kerena kamu kadang tidak membalas tanyaku
lalu ku intai dari jauh
untuk nyata kamu sehat..

Bagaimana hidup kamu mess..?
lama kamu tidak bercerita..
tapi aku titipkan doa kebahagiaan buat mu
selalu selepas solat ku
tanda ingatan hati buat mu
yang mau melihat kamu bahagia
karena bahagia mu bahagia ku jua

Kamu ingat aku mess..?
.. tak mengapa..
tak perlu kamu jawabnya
karena memadai bagiku
pancaran sinar..
..di kala kamu mengambang

Aku rindu kamu mess..
Aku rindu kamu..
Rindu..
………

hati ini menyanyi
nada gelisah sendiri
irama asyik terurai
bagai tak terlepaskan rantai
persis musafir terdampar di pantai

rupanya masih sedar selubung rindu
hirisan yang nyata sungguh nyilu
dibuai hembusan angin pilu
sepi lagi tapi kali ini tak berlagu

lambaikan padamu mess
bertanya khabar indah
mengenang warna-warna nostalgia
yang membisikkan kerinduan

aduh terkapar-kapar pada bisikan ini..

Rindu tak sakti


duka yang syahdu melewati
bersua demi meragut jiwa sunyi
mengundang air mata sepi
yang tak tertahankan lagi
bukan rindu, tapi amarah bisa

aduhai hati yang melati kasih ku
kenapa menyeksakan...
kenapa menggusarkan...
kenapa mengguriskan..
... sendiri juga aku terdampar
di ruangan balik kalbu sendiri

aku tak mau tangis..
...karena ia menyeksakan

aku tak mau duka..
... karena ia menyedihkan
aku tak mau ingatan..
...karena ia membunuh ku

duhai alam
tepiskan duka ini
longgarkan kusut ini
biar aku bernafas tenang
kembali tersenyum riang

pulanglah duka
tiada sakti pada mu..

Remuk

Terlebur hancur kebal rusukku;
berkecai sepai, terpecah belah,
terima kasih atas ajarmu
-cinta tak wujud
-ah, tak pernah.

Warna rindu

biar rindu melekat tegar
biar senyuman nostalgia berputar
biar kasih utuh tak tertolak

aku lepaskan..
rela lepaskan..
tangis lepaskan..

seolah mimpi diganggu siang
dalam kesedapan ianya berbatas
terhalang oleh yang tak tertolak
pasrah ungkapan
kedu langkah
persis gila

Diriku ..ya diriku

Dalam perjalanan hidupku
baik siang maupun malam
kau lihat…diriku begini adanya…..
Tidak seperti kau
tidak pula seperti dia
aku…ya diriku
Tak bergaun bertabur jasa
bukan pula pewaris mahkota
aku tak punya tahta
tapi aku bukanlah dayang
Apa yang ada padaku
tidak ada yang kau banggakan
namun juga tak dapat kau hina
jangan memaksaku tuk jadi dia atau seperti kau
Biarkan aku jadi diriku
karena aku bukan dia
Aku…kau dan dia memang berbeda
biarkan begini adanya
karena kita semua berbeda
dan dalam perbedaan kita tercipta keindahan
dalam hidup dan kehidupan

Kamis, 02 Juni 2011

Cinta

Aku ingin melihat matamu yang indah
simfoni nan syahdu
mengalun melalui lorong hatiku
sukma gemulai mengikuti irama jiwa
segala cerita hanyalah sejahtera
bagi anak bangsanya.

Aku ingin melihat matamu yang indah
sebuah telaga bening yang sejuk airnya
tempat bermain dan berenang-renang
lumut dan batu-batu adalah pembersih jiwa
aroma semesta adalah bunga
yang ada di dalam hati.


Aku ingin melihat matamu yang indah
pertemuan yang berujung bahagia
akan selalu terlaksana
tiada kehidupan
tanpa sayap kata-katamu yang indah
dan cinta senantiasa hidup abadi
di dalam dunia.

Oh,  kata-kata dan perbuatan menjelma citra.
Di dada penuh dengan rasa sukma.

Untukmulah aku selalu ada.

Dunia adalah rasa cemburu yang menghimpit dada
melenyapkan sabar dan doa dari hari-harinya

Maka tunggulah aku di ujung sana
sebuah peradaban yang kukuh
dari pengalaman seribu derita
serta munajat di malam-malamnya
sebuah tempat orang menghibur diri
dan mabuk cinta
kemudian tiada penyesalan setelahnya.

Mungkinkah hanya ada sejumput doa
dan bahagia di dunia
atau adakah hidayah di setiap tempat di dunia
jika saja setiap orang berusaha dapat meraihnya.

Untukmulah aku selalu ada.

O, angin
Suka dan duka datang dan pergi seperti angin.

PENYESALAN TERBESAR…..

Sudahkah aku mengatakan?
Penyesalan terbesarku adalah saat mencintaimu
penyesalan yang terus menerus ku syukuri...

Ada Adalah Berharga


Marah, bahagia, sedih, ceria, cemburu, kecewa, ku tak mampu ucap
Karna hanya irama senyum yang dapat kubuat
Melukiskan, menceritakan
Hanya dapat kulakukan dengan menggoreska
Walo tak tercipta indah
Walo rancu
Walo ambigu
Ini tetap karyaku
Sapa yang tak suka antara kamu
Esssehh…coret-coret saja karyaku
Bukan masalah
Bahkan akan tampak indah
Karna beda sudah biasa
Dan ada adalah berharga
Marah, bahagia, sedih, ceria, cemburu, kecewa itu syair manusia
Yang selalu butuh nada dari TUHANnya

Senyum dan tangis

Aku tersenyum saat mengingatmu
karena saat itu aku merindukanmu

dan...

Aku menangis saat  merindukanmu
karena saat itu kau tak ada disampingku

Aku dan rasa ku

Aku berusaha utk tdk cemburu
aku berusaha utk menepis rasa
memilikimu
aku berusaha utk tdk terlalu
bergantung padamu
aku berusaha utk tdk
merindukanmu
aku berusaha utk tetap
menganggap ini kesenangan
semata
meski tak ku pungkiri
hatiku mulai merasakan semua
getar itu
tapi mengertilah
aku takut utk jatuh cinta lagi
dan
aku takut jatuh lagi dlm jurang
kedukaan

Sendiri


Saat ini aku sediri
Setelah kau memandangku dengan mata busuk anjing kudisan
Seakan menyalahkan aku dan waktu yang berseteru dengan ruang
Yang berkomplot mengelabuhiku
Memiahkan sayap merpati dengan angin
Mengurung dalam kegelapan dan kesuraman
Yang penuh harapan dan mimpi

Kini kau telah mempersilahkan
Kebencian dan keangkuhan menyetubuhimu
Sampai kau lemas dan tak berdaya lagi
Aku masih tetap kurus mengalah
Padamu yang tak pernah salah
Tapi aku tak menyesal,
Karena aku memang terlahir sendiri
Dan kelak mati pun sendiri
Begitu pun kau tak jauh beda dengan ku

Minggu, 22 Mei 2011

Sayonara my lopeee


Saat itu senja tiba
Langit nampak murung
tak kuasa melihat cahaya senja lepas
ke kegelapan malam

hatiku pun murung seperti langit

Saat dimana kita tak kan bisa bersatu
untuk selamanya
karena hari ini hari terakhir kita

Esok adalah hari yang lain

Ku tak mau meninggalkanmu
seperti cahaya senja yang akan lenyap
ketika malam tiba

Namun apa daya

dan  mungkin untuk kita bersatu lagi

senja mengantar perpisahan kita

selamat tinggal kekasihku
Esok kita mulai cerita kita yang baru

jangan pernah lupa

Akan semua cerita
yang telah kita buat berdua
sampai senja ini hilang

Gundah mendalam

Telah lama kurasakan
Gundah dalam hatiku
Dirimu tak  mencintaiku
Aku tak kuasa
Karena kau tau
Ku sangat menyayangimu

Jujur ketika ku sedang bersamamu

Hatiku nyaman hatiku tentram
Kau bawa kesejukan
Kau alirkan air cinta dihatiku
Hingga basahi seluruh hatiku yang gersang
Namun ku tak kuasa
Karena dirimu tak ingin mencintaiku
Hatimu menolakkuu?

Ku tak mengerti mengapa

Ku selalu bertanya kenapa
Pada hatimu yang menolakku

Apapun yang akan terjadi esok hari

Harapanku hanya ini
Kuingin hatiku hanya untukmu
Kuingin mencintaimu sampai hayatku
Walau ku tak pernah tau
Kapan hatimu bisa menerimaku

Jeritan hati

Jeritan hati yang kian berseru
Membuat hati menjerit tak tertahankan
dari semua kebohongan-kebohongan belaka
yang selalu mengelilingiku

Entah sampai kapan aku bisa bertahan ?

Tuk tetap memegang teguh kepercayaan
dari sebuah kebohongan

Walaupun ku tahu itu adalah kebohongan

Aku tetap mencoba tuk percaya
Tapi setiap aku tahu kebenarannya
Hatiku semakin terluka,hancur lembur
yang tersisa hanyalah abu
Dan ku tetap mempertahankan abu itu
Sampai tak tersisa sedikitpun

Sabtu, 21 Mei 2011

Ohh .. mawar muda

Jika aku menunggu mekarmu penuh
Akankah harummu mampu kurengkuh
Di sini --menanti, kuncupmu tumbuh
Sembari cemas ini tak jua mau luruh

Di bawah semburat putihmu nan teduh
Anganku mengembara mengkhayal jauh
Sepucuk kata terkulum, akankah jatuh
Di antara desah resah penuh kisruh

O mawar muda nan ayu bersahaja
Dalam panas mentari, elokmu menebarkan makna
Menepiskan duka, menghantarkan bahagia
Menarik segenap alam tuk hening memuja

Bagai bidadari, kau mewujud dalam kembang
Mengalirkan manis madu pada sejuta kumbang
Meski badai bertiup, kau tetap tegak tak tumbang
Ketegaranmu seakan mengapus ragu dan bimbang

Di penghujung musim berselimutkan mega,
Bermain-main engkau dengan angin kelana
Dan sang bayu terus saja nakal nekat menggoda
Malu-malu memuji indahmu, angin berkata

Sepoi-sepoi bercanda di antara kelopak lentik
Semilirnya menitipkan embun sepercik
Sebagai sajak rayuan yang lembut menggelitik
Padamu, mawar muda, O yang teramat cantik

Namun musim ini mesti segera berganti
Mengikuti kemana bintang gemintang menunjuk tinggi
Sang angin pergi, berjanji dalam diam tuk kembali
Meski masa depan tak memberi jawaban pasti

Jauh di sini, aku terus menorehkan rindu
Tentang sekuntum mawar di bawah langit biru
Dan aku hanya bisa menerawang membisu
Sebab waktu tak sedang berpihak padaku

Di suatu masa, saat aku kembali datang
Masihkah kau di sana, di hamparan padang
Tak terpetik, hidup bebas dengan riang
Menghirup cucuran hujan bersama ilalang

Dan jikalau akhirnya takdir kemudian mengijinkan
Kuundang kau ke tanahku di sebrang lautan
Kugenggam benihmu, kubawa pulang dalam hembusan
Kutanam, dan selamanya kurawat di tengah taman

Kamis, 19 Mei 2011

Mimpi .. Waktu..

satu kisah telah hadir menggantikan kenangan akan suatu kerinduan
satu kekosongan telah terisi oleh kerinduan akan suatu jawaban

waktu yang hadir,waktu yang pergi dan waktu yang akan kembali lagi seakan
menjadikan hidup ini laksana sinar mentari
hadir saat pagi menjelang 
ada saat siang memancang
indah dikala senja
dan tenggelam saat malam memanggil


setetes embun di rona wajahmu
menampilkan indahnya sinar sang rembulan
kicauan burung menyanyikan suara ketenangan
walau berujung akan suatu pertanyaan

untaian kata yang terikat masa
menanti hening di kala senja
dan menanti peristirahatan saat beranjak tua

waktu adalah teman
waktu adalah musuh
ia juga adalah jawaban
ia juga adalah pertanyaan

Tiga kata


Tak Pernah Terungkap
Sebuah Misteri Dari Dirimu..
Kenyatan Begitu Jauh Dari Apa Yang Sebenarnya
Tak Begitu Jelas Dalam Pikiranmu
Apa Yang Ada Dalam Hatimu
Dari Sikap Smuanya Jelas
Dari Perbuatanmu Apalagi
Tapi Kenapa Semuanya Begitu Tak Nyata Dihatimu
Pengorbanan Yang Ku Berikan
Tak Begitu Melekat Dihatimu
Semua Hancur Sudah
Bersama Hilangnya Sebuah
Harapan Menggapai Mimpi..

Selasa, 17 Mei 2011

Jeritan hati


Serupa bunga yang tak pernah mekar
mataku tersilap kilau indahmu
Hadirkan kelam diwaktu senggangku
Bingkai ilusi dalam benakku
Tentang hangatnya dalam dekapmu
bayangkan indahnya disisimu
Aku seperti bayangmu
dekat namun tak terlihat
kunikmati semua indahmu
bagai senandung yang terucap lirih
karena aku tak pernah ada
tampakpun mungkin tidak
Acuhmu patahkan inginku
jeritku tak pernah terdengar
meskipun jiwa berontak
apa bedanya bagimu ?
Karena aku tak pernah mampu ucapkan apa - apa
Mungkin cukuplah dirimu
kudekap erat dalam mimpiku

Pulang sepi


Sendirian di menara kosong tak bertuan
Oh, siapalah datang sini temani aku
Agar jangan api unggun ini kunikmati sendirian, dan habis kehangatan ini kunikmati
Sejauh apa tempatku, mengapa tidak ada yang menjangkau
Hitam dan kelam danau di sini, bayang-bayang lumut yang dipantulkannya saja
Tinggi menjulang tempatku, dekat bukit indah kalau kubuka jendela
Tapi hanya angin dingin yang mampir, hanya udara kosong lepek yang mengusik
Aku hampir tak berpuas diri, segala yang kucoba tidak memenuhi keinginan hati
Kepada siapa aku kembali, mungkin aku yang bersembunyi
Cuba kutengok sekilas setapak di depan, cuba kudengar bisikan samar di depan pintu yang terketuk
Siapa tahu hatiku yang berkabut, dipusingkan suara dunia tak berguna

Untuk abadi akankah kekal

untuk yang abadi, apakah akan kekal ?
tiada selama hujan itu masih membawa gerimis
embun masih meneteskan di dedaunan rerumputan
dan masih akan membawa karam ;
jiwa telah tenggelam, hanyut tertealan
bila yang hilang adalah yang kekal
tak abadi sekian waktu mengikis
di persembunyian terang maupun gelap
dalam ruang pengap harapan berlabuh
untuk langkah dahulu yang semakin terhapus
antara yang abadi dan yang hilang
singgasanaku di dasar perhentian rintih
rapuh persendian luluh jiwa memecah
tak ada yang akan mmapu, yang bisa
mengurai laraku
untuk yang abadi atau yang hilang
cintamu yang hilang akan abadi untukku, kekal

Saat rasa menyapa

Jika cinta tlah menyapa
Hati ini serasa tak berdaya
Seorang raja kan luluh menjadi hina

Jika cinta tlah datang

Kan mengusik hati yang tenang
Hidup kan jadi bimbang

Jika cinta sekedar kata

Pastilah kita kan binasa
Karna cinta adalah pengorbanan
Tak hanya sekedar ucapan

5 Februari cerita cinta

Meski sejenak bertemu, aku bahagia bisa kembali melihatmu
Di batas-batas kerinduan dan kehampaan tak terasa airmata menetes di pipiku
Hati yang mati suri, tiba-tiba terjaga dan berkata bahwa sesungguhnya rasa masih ada
Baru kumengerti bahwa rasa tak pernah pergi dan sepertinya takkan terganti
Sekeras apapun kumencoba,
selemah apapun daya tuk mengingatnya
Hati miliki pilihannya sendiri yang tak bisa diatur oleh akal
Kukira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu
Kukira aku tak punya lagi hasrat untuk bertemu
Kukira… aku takkan lagi melihatmu seindah seperti dulu
Hingga kemarin aku tahu bahwa segalanya tak ada yang berubah
Hanya setumpuk perkiraanku saja yang salah

Minggu, 15 Mei 2011

Sepi itu tak berjudul



Aku tidak ingin terjatuh dalam kesepian, lebih baik aku bungkam mulut ini dan memutuskan tidak bersuara daripada sepi. Setiap sisi hidupku ingin ku pasangi bohlam yang paling terang, agar setiap tepian hidupku terang. Dan biarlah ditengah hanya samar, ditempat aku berada.
Biarlah aku berhenti tersenyum, selama itu pula aku mendapat senyuman. Dan aku pun tidak berguna untuk tersenyum atau membuat senyuman. Sesuatu yang indah dari hidupku biarlah ada di tepian. Dan aku tetap akan samar ditengah tempat aku terlelap.
Yang aku butuhkan bukan disini tepat di jantungku. Aku butuh darah di seluruh tubuhku maka aku jauh dari sekarat, akupun jauh dari liang lahat. Jantung ini apalah, hanya tempat kalian singgahi. Dan yang ku mau bukan yang disinggahi……...yang menyinggahi...

Prabicara

Jauh sebelum orang tua kita,pernah hidup pada zaman prabicara, ketika zaman berbahasa bukan dengan kata-kata
Kita sama sekali tidak pernah berucap cinta
Bahkan untuk mengatakan "aku cinta kamu."

Kau tau?

Aku lebih suka hidup di zaman itu.
Orang-orang menganggap cinta bukan hanya omong kosong semata
Mereka tak sembarangan mempertuankan cinta

Tidak seperti zaman di mana aku tersesat sekarang

Mereka tidak hanya berucap cinta bahkan berbual cinta!

Aku ingin kembali ke sana.

Ingin rasanya aku menyatakan cinta kepadamu sekali lagi
dan sekali lagi
Bukan lewat bicara, bukan melalui bibir ini.
Melainkan dari getaran hati.
Getaran hati yang kukirimkan lewat nada-nada indah pada hangat malammu ketika kau terlelap
Karena begitulah cara orang-orang zaman prabicara menyatakan cintanya

Aku merasakan

Aku merasakannya kemarin,
Saat aku harus berada 4 jam di taman anggrek

Aku merasakannya kemarin,

Saat kesendirian bercumbu dengan ketakutan,

Aku merasakannya kemarin, sekarang, dan esok.

Dan akan terus kurasakan saat sepi melanda,
Saat aku harus berhenti memeluknya,

Aku merasakannya

Ketika hidupku tanpamu