Seperti teringat pada janji lama
Aku telah memiliih
Detak jantung berirama
Sinar bulan februari yang renta
Juga membentuk dirimu
Menyiram kerinduan di mataku
Waktu bulan mulai membayang
Masih ada ruang
Yang pernah dilukisi hujan
Sinar tipis malam ketigapuluh
Membiasi punggung gemawan
Ada selembar rindu yang tersisa
Karena angin telah mengeringkan airmata
Malam itu
Lewat sama-samar keteduhan purnama
Aku masih bisa melihat ke dalam mata cinta
Sebelum pergi
Kau sempat menoleh padaku
Aku ingin menangis sebenarnya
Karena nanti embun akan menguap
Tapi aku lupa
Bahwa sudah tak ada airmata
Kubiarkan jejakmu mengering
Karena takkan pernah ada hujan
Yang membawa lumpur ke depaan kamarmu